Selasa, 01 Mei 2012

Agnes Monica PENCETAK PRESTASI, BUKAN UANG




Sebelumnya banyak yang mengira karier Agnes Monica telah habis digerus para pendatang baru. Nyatanya, di tahun ini sejumlah penghargaan disabetnya. Entah Agnes sebagai penyanyi dan sinetron. Dengan pengalaman ini Agnes tak percaya hidup ini seperti roda yang berputar.

 Boleh jadi, tahun 2006 telah menjadi milik Agnes Monica. Berbagai penghargaan telah mengganjar Agnes atas keberadaannya sebagai artis nomer satu di Indonesia. Penghargaan itu di antaranya, Artis Terfavorit MTV Music Awards, Artis Terfavorit Panasonic Awards, Album Pop Solo Ngetop SCTV Music Awards, hingga Artis Wanita Terbaik bidang Pop AMI Awards.

Tentu saja, Agnes bersyukur dan bangga dengan perolehan itu. "Ini yang membuat aku tak pernah kenal capek dan lelah untuk terus belajar menggali potensi diri," kata wanita kelahiran 1 Juli 1986 ini saat dijumpai di lokasi syuting Kawin Muda, kawasan Halim-Jaktim, Jumat (22/12) lalu.


"Dan yang paling terpenting, (penghargaan, Red) ini menjadi motivasi. Memang penghargaan ini bukan menjadi tujuan utama. Tetapi, menjadi indikator sebuah keberhasilan di dunia entertainment," imbuh putri bungsu Jenny Siswono-Ricky Muljoto ini.

 Indahnya, lanjut Agnes, sejumlah awards yang didapatkannya tahun ini berhasil diperoleh dari dua bidang yang selama ini digeluti. Ya penyanyi dan pesinetron. "Ini amat berkesan. Dulu, aku hanya mendapatkan penghargaan tersebut dari dunia sinetron saja, musiknya belum. Begitu aku dapat penghargaan dari dunia musik, di sinetronya tidak. Nah, tahun ini aku mendapatkan keduanya," seru Agnes.

Wanita yang memulai kariernya lewat album Si Meong ini tak mau terlena, takabur apalagi sombong dengan prestasi ini. Agnes ingin menggapnya sebagai langkah awal dalam kariernya. "Aku bukan sedang di puncak tertinggi. Karena aku ingin melihat puncak-puncak yang lain. Puncak yang lebih tinggi," kata wanita yang selalu mendengung-dengungkan untuk go international ini.


Tapi langkah Agnes untuk go international memang belum sempurna. Kendati jauh-juah hari Agnes sudah menyiapkan kematangan diri. "Kalau usaha-usaha untuk mengarah ke sana, jujur, banyak sekali dilakukan oleh manajeman aku. Tetapi apa yang dilakukan oleh manajeman, aku tak boleh bicara. Itu rahasia perusahaan," kata Agnes.

 Banyak sudah "investasi" yang Agnes lakukan untuk go international, seperti memperluas wawasan dengan kursus beberapa bahasa, membaca buku pengetahuan dan kegiatan mengasah otak lainnya. Jangan heran jika Agnes rajin membaca buku tentang kisah sukses orang ternama, hingga buku-buku tentang kegagalan.

"Seperti sepuluh kesalahan yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin dunia. Itu juga aku pelajari. Termasuk juga soal brand, suatu product, kenapa bisa gagal. Kok sampai seperti itu? Karena buku-buku itu merangsang otakku untuk menganalisa. Analisa itu yang aku pakai dalam karirku," papar Agnes.


Tentang sosok artis tanah air yang berhasil go international, Agnes mengagumi Anggun C Sasmi.


Agnes menganggap Anggun orang yang berani mengejar impiannya. "Aku salut. Karena tidak semua orang yang benar-benar punya keberanian untuk mewujudkan mimpinya. Bahkan, kebanyakan dari orang-orang kita, sejak kecil sudah didoktrin untuk tidak bermimpi. Sudah lah tak usah mimpi muluk-muluk. Kalau punya mimpi hebat itu kesannya arogan. Kalau punya mimpi yang gila, kesannya tak mungkinlah. Sudah lebih dahulu pesimis. Budaya ini yang perlu dirubah dari sekarang. Dari dahulu , aku pernah bilang, apa yang dicapai itu semua berangkat dari mimpi. Dari mimpi itu lah kita punya pandangan ke depan," beber Agnes.


Sementara Agnes sendiri masih bingung dengan kedua bidang yang sudah berada di tangannya. Dunia tarik suara, atau seni peran. Jujur saja, kata Agnes, ia agak kesulitan untuk memilih yang mana harus lebih ditekuni. Kendati dunia musik lebih disukai. "Sebab, sejak kecil aku hidup dari keluarga yang cinta musik. Aku dibesarkan di lingkungan gereja. Aku jauh lebih kenal musik dari pada dunia akting. Dengan musik adrenalinku lebih bisa kepacu," kata pengidola Boys II Men, Brian McKnight, Chris Brown dan Ray Charles ini.

Jika bicara soal dunia peran, setelah Pernikahan Dini, sinetron yang Agnes bintangi biasa-biasa saja. Banyak yang menilai pamornya makin memudar karenanya. Tapi anggapan itu dibantah Agnes. "Justru di tahun ini aku banyak sekali mendapatkan awards. Nah, itu suatu indikator aku mau naik lagi," sergah Agnes sambil tertawa. "Apalagi di sinetron terbaruku, Kawin Muda ratingnya nomer satu di RCTI. Nah, karena hal ini aku termasuk orang yang tak percaya hidup itu seperti roda berputar. Aku percaya hidup aku menuju puncak. Cuma jalannya ada yang turun naik atau memutar. Nah, seperti itu lah perjalan kariri aku."

 Karena keberhasilannya, banyak yang menilai Agnes adalah mesin pencetak uang buat orang di sekitarnya. Tapi lagi-lagi, dengan kepandaiannya Agnes menolak penilaian itu. "Tidak, aku ini mesin prestasi. Beda, mesin uang itu bekerja untuk uang. Tetapi kalau aku, berbuat sesuatu untu prestasi, dan rezeki akan mengikutinya. Sebab, kalau tujuannya untuk uang, cara halal atau haram bisa dilakukan. Tetapi, kalau untuk prestasi, aku akan malu jika mencapainya dengan cara yang haram. Ini sama saja dengan hasil ujian di di sekolah. Akan berbeda hasilnya jika didapat dengan belajar mati-matian atau dari nyontek," beber Agnes yang di Tahun Baru nanti akan liburan di Jepang, alias tak mengambilan tawaran job yang biasanya bernilai tinggi. Sementara Natal akan dirayakan di Hongkong. Agnes akan meninggalkan tanah air pada 23 Desember ini dan kembali 4 Januari 2007.

Bicara mengenai kekasih, wanita yang beberapa kali pacaran ini sedang dekat dengan seseorang yang dirahasiakan namanya. Penjajakan pun sudah dilakukan sejak lama. "Tetapi aku tak mau buru-buru dululah. Dekatnya, sih sudah ada delapan bulanan yang lalu. Maksudnya, dia mengejar aku sudah lumayan lama. Aku ingin, apakah kelak gue bakal enjoy apabila akhirnya jadian dengan dia?" ujar Agnes yang mengaku sedang menuju pendewasaan diri. "Jujur saja, aku pernah beberapa kali pacaran, tetapi menurut aku, lebih banyak tak enaknya dari pada ada enaknya.


Agnes mengaku bukan tipe wanita yang tergiur melihat lawan jenis karena kegantengannya atau kekayaannya. "Aku lebih melihat apakah ia benar-benar sayang sama gue, apakah dia nantinya tak terlalu banyak menuntut gue. Yang terpenting, apakah dia akan memajukan karir gue atau malah sebaliknya. Itu yang menjadi tanggung jawab gue, tak seperti remaja-remaja pada umumnya, di mana kalau mau pacaran, ya pacaran saja. Beda dengan gue," tegas Agnes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar